PELAJARAN PAI
Pengertian Qadha dan Qadar - Dalam pengertian sehari-hari qadha dan qadar merupakan dua buah kata yang mempunyai arti yang hampir sama. Karena itu, qadha dan qadar sering disebut juga dengan takdir, yang artinya ketentuan Allah swt. Ditinjau dari segi bahasa qadha artinya ketentuan atau ketetapan (Q.S. Bani Israil 4). Sedangkan qadar artinya ketentuan atau ukuran. (Q.S. Al-Furqon 2).
Pengertian Qadha dan Qadar - Dalam pengertian sehari-hari qadha dan qadar merupakan dua buah kata yang mempunyai arti yang hampir sama. Karena itu, qadha dan qadar sering disebut juga dengan takdir, yang artinya ketentuan Allah swt. Ditinjau dari segi bahasa qadha artinya ketentuan atau ketetapan (Q.S. Bani Israil 4). Sedangkan qadar artinya ketentuan atau ukuran. (Q.S. Al-Furqon 2).
Berdasarkan pengertian itulah maka qadha dan wadar itu dapat dibedakan, dan berikut ini perbedaannya.
Perbedaan Qadha dan Qadar
Qadha
Qadha mempunyai arti perwujudan atau kenyataan dari ketentuan ketentuan
(takdir) Tuhan yang telah ditetapkan sejak zaman azali. Jadi, qadha
merupakan keputusan atau ketetapan yang sudah terlaksana dalam
kenyataan. Misalnya serang murid yang bernama si X pada saat ini telah
menjadi seorang dokter. Kerberhasilan si X mmenjadi doketer itu disebut
dengan qadha Allah. Artinya keberhasilan dia bisa menjadi dokter itu,
karena memang telah ditentukan sejak zama azali sebelum Ia dilaharkan.
Atau qadarnya memang sudah ditetapkan demikian.
Qadar
Sedikit berbeda dengan qadha, qadar merupakan ketentuan-ketentuan, atau
segala rencana milik Allah yang pasti berlaku bagi semua makhluk yang
telah ditetapkan sejak zaman azali. Ketentuan atau ukuran takdir pada
masing-masing makhluk telah ditentukan pada zaman azali. Tetapi tidak
ada seorang pun yang dapat mengetahui hal ini, sebelum ketentuan
terlaksana dalam kenyataan. Ketentuan Allah yang belum terlaksana dalam
kenyataan disebut dengan qadar atau takdir.ARTI IMAN KEPADA QADHA DAN QODAR
- A. Arti Beriman Kepada Qadha dan Qodar
- B. Ciri – ciri beriman kepada Qodha dan qodar ciri – ciri sebagai berikut :
- Tidak sombong, karena kelebihan dan keberhasilan yang ia miliki merupakan takdir Allah dan Manusia hanya diwajibkan untuk berihtiar.
- Sabar dalam menerima cobaan dan musibah, karena ia yakin bahwa segala sesuatu mengenai dirinya maupun orang lain ádalah merupakan ketentuan Allah sehingga manusia hanya menjalannya estela berusaha.
- Optimis dan tidak rendah diri, ia tidak menyesali nasib dan kekurangan yang dimiliki karena apa saja yang dimiliki seseorang merupakan bagiannya yang sudah diítakdirkan.
- Qonaah, karena dia sudah merasa cukup dengan yang dimilikinya setelah berusaha.
- Pantang menyerah, tak kenal putus asa selalu berusaha dan berihtiar mencari takdir yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar